Ekonomi Asia Tak Pasti Investasi Properti Masih Menarik

From Fake News
Revision as of 12:41, 14 July 2020 by Cheesepond2 (talk | contribs) (Created page with "Pada kenyataannya pernyataan ini tidak didasarkan atas bukti empiris apapun. Adapun untuk skenario kedua, jika gelombang kedua terjadi di Indonesia maka perekonomian akan meng...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to: navigation, search

Pada kenyataannya pernyataan ini tidak didasarkan atas bukti empiris apapun. Adapun untuk skenario kedua, jika gelombang kedua terjadi di Indonesia maka perekonomian akan mengalami kontraksi hingga minus 3,9 persen. Untuk skenario pertama, Indonesia hanya mengalami pukulan Covid-19 sebanyak satu kali dan bisa menghindari gelombang kedua penularan virus corona. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) tentang Kebijakan Stimulus ke-2 Dampak Covid-19 di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Kedua, meningkatkan penetrasi pasar dengan melakukan penyelesaian perundingan dan hambatan perdagangan, serta penguatan promosi dagang dan branding. Peningkatan penetrasi pasar juga dilakukan melalui penyelenggaraan webinar, penjajakan kesepakatan dagang virtual, serta pendampingan ekspor selama pandemi. Risiko, dikombinasikan dengan stimulus tak henti-hentinya dari bank sentral, telah membuat obligasi negara didukung dalam menghadapi data ekonomi yang lebih baik, dengan imbal hasil 10 tahun AS di 0,67% dan jauh di atas Juni di 0,959%. Dalam empat hari pertama bulan Juli saja, 15 negara telah melaporkan peningkatan rekor dalam kasus baru COVID-19, yang telah menginfeksi hampir 3 juta orang Amerika dan menewaskan sekitar 130.000, menurut penghitungan Reuters.
Faktanya, banyak pekerja yang mengalami PHK di kota bermigrasi ke pedesaan, lalu sebagian dari mereka memilih untuk bertani. Namun, Indonesia masih terbilang beruntung karena belum mengalami kontraksi ekonomi.(ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto). Namun, untuk triwulan kedua tahun ini, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi RI diperkirakan merosot bahkan Kementerian Keuangan memproyeksikan mencapai minus 3,8 persen.
“Ini karena ada shock pada suplai dan permintaan juga disrupsi terhadap suplai,” imbuhnya. "Saat ini memang dipenuhi ketidakpastian sekaligus menjadi tantangan sangat berat bagi perekonomian global, tidak terkecuali Asia," ungkap Changyong Rhee, direktur Asia Pasifik Dana Moneter Internasional (IMF), dilansir Reuters, pekan lalu. "Mayoritas negara mengalami resesi atau perlambatan ekonomi. Ekonomi Indonesia diperkirakan bisa terkontraksi -0,4%," kata Andry dalam diskusi virtual, Jumat (8/5/2020). Kemudian, Grup ketiga yaitu Korea dan Taiwan yang berorientasi pada ekspor sedang dan akan dipengaruhi oleh resesi global, yang terjadi pada kuartal kedua 2020. Namun, respons institusional untuk melawan Covid-19 telah sangat efektif dan beberapa indikator permintaan domestik sudah mulai membaik.
"Memproyeksikan perkembangan ekonomi di masa mendatang adalah bisnis yang tricky, tapi kurva terbalik ini cukup akurat dalam memperkirakan resesi," kata Michael D. Bauer, periset dari Federal Reserve Bank of San Francisco dalam papernya. Dilansir dari BBC, negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di Uni Eropa ini mencatatkan pertumbuhan PDB minus 0,1 persen pada kuartal II/2019 dari periode yang sama tahun lalu. Dalam publikasinya, IMF juga menyatakan bahwa pasar saat ini sangat mudah untuk mengalami penurunan karena fundamental ekonomi sedang dalam kondisi yang tidak baik. Namun Mochtar Riady, presiden komisaris Lippo Group, mengatakan china exit ini belum tentu bagus untuk kesehatan ekonomi global. Pendapat beliau berdasarkan historis penarikan Apple Inc. dari China kembali ke Amerika.
Ekonomi semakin memburuk, bahkan negara maju dengan ekonomi terbesar seperti Amerika harus mem-PHK 26 juta orang pekerja hingga tingkat pengangguran naik 4,4%. pt. solid gold berjangka negara tidak mampu merespon pandemi yang terjadi dengan kebijakan yang tepat dan cepat, diperkirakan bahwa resiko resesi akan terus berkembang hingga tahun 2021. Dana Moneter Internasional (IMF) pada April lalu menyebutkan bahwa kondisi yang dialami dunia saat ini jauh lebih buruk dibandingkan dengan “The Great Depression” atau depresi besar yang terjadi pada tahun 1930 dan krisis finansial global di tahun . Berikut pemaparan lengkap Finansialku mengenai prediksi ekonomi global pasca pandemi. Sementara itu, Profesor dari Universitas Michigan Betsey Stevenson menganggap bahwa suatu negara bisa dikatakan mengalami resesi meskipun imbas dari resesi tersebut tidak menyentuh seluruh sektor usaha atau hanya beberapa sektor saja.