Keajaiban Dunia Bernama China

From Fake News
Jump to: navigation, search

Kegiatan 2018 Seminar on Promoting Information Connectivity for Asian Countries didanai oleh China Aid dan diorganisasi oleh International Cooperation Center, National Development and Reform Commission, R.R.C.Peserta terdiri dari delegasi 7 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Sri Lanka, Uzbekistan, Pakistan, Kazakhstan, dan mongolia. Dalam i3S, Filipina juga berupaya menciptakan lingkungan dan ekosistem inovatif melalui pembangunan klaster industri, berinvestasi dan mengembangkan bidang sumber daya manusia, serta meningkatkan usaha kecil dan menengah. Pemimpin China sebelumnya telah mengemukakan ideologi politik mereka sendiri yang telah dimasukkan ke dalam konstitusi atau pemikiran partai.
Selama pameran 2017, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi serta lima kementerian dan komisi lainnya mengadakan konferensi publisitas tentang "Konsumsi Bahan Bakar Rata-Rata dari Mobil Penumpang dan Propagasi Pendekatan dan Manajemen Implementasi Kendaraan Terpadu yang Baru, yang ditujukan untuk membantu perusahaan" untuk menemukan arah masa depan mereka pada poin-poin utama pengembangan industri, dan itu juga merupakan konferensi yang signifikan untuk industri mobil energi baru.
Penyempurnaan sistem ekonomi ini membawa perubahan yang cukup signifikan di China. LIPI juga akan menampilkan hasil riset peneliti dari kementerian, lembaga negara, perguruan tinggi, serta industri dalam pameran tersebut. Namun, Inisiatif Sabuk dan Jalan akan gagal mencapai tujuan semulanya yaitu menghubungkan Asia dengan Eropa, karena China tidak memiliki cadangan devisa untuk diinvestasikan dalam begitu banyak kesepakatan yang tidak menguntungkan.
Dengan fundasi yang kokoh dan struktur industri yang terbangun China pun melesat dalam dua-tiga dasawarsa hingga mendapatkan julukan The Dragon Millenium. Forum tersebut menjadi ajang pertemuan para pelaku startup dengan perusahaan teknologi dan akademisi membahas tentang industri digital di Indonesia. Konflik AS dan China yang berkembang lebih dari sekadar perdagangan, namun juga mencakup teknologi, kekayaan intelektual, investasi, kebijakan industri, dan akses pasar.
Satu aspek yang penting dicermati dalam perjanjian ini adalah kerja sama dalam kerangka mekanisme Initiative for Manufacturing Industry Development Center yang merupakan wujud bantuan Jepang meningkatkan daya saing industri manufaktur Indonesia antara lain di bidang industri otomotif, baja, tekstil, petrokimia, perlengkapan elektronik, dan konservasi energi.
Sebelum membahas revolusi industri keempat dan apa kaitannya dengan Indonesia dimasa yang akan datang, ada baiknya kita sedikit melihat kembali sejarah berkembangnya revolusi industri dari masa ke masa. Di dalam negeri, China masih memberlakukan pola komunis, dimana aset dikuasai negara, buruh dibayar murah, akan tetapi di pasar global China menjual produknya menggunakan harga kapitalis.
Menurut Iris Pang, seorang ekonom di ING Bank N.V., Hong Kong, China membutuhkan lebih dari sekadar stimulus untuk menjaga pertumbuhan produk domestik bruto di atas 6 persen. Oleh karena itu, saat revolusi industri 4.0 masih berkembang, bangsa Indonesia harus memperhitungkan, tidak hanya potensinya tapi juga risiko dan tantangannya. sgb orang asing (non China) kini tercatat tengah mempelajari bahasa Mandarin dan pemerintah China sendiri memperkirakan angka ini akan meningkat menjadi 100 juta orang pada tahun 2010.

Pertumbuhan China tersebut merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Para peserta terdiri dari berbagai industri kreatif, perusahaan startup di bidang teknologi, Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, serta organisasi ilmiah dan siswa dari tingkat dasar hingga atas. Apalagi sebagian besar infrastruktur penelitian yang ada di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia saat ini dibuka untuk publik baik akademisi maupun industri.
Pemimpin kharismatik Provinsi Chongqing, Bo Xilai, mengajukan tawaran independen untuk kepemimpinan Partai Komunis China. Jin, yang juga penanggung jawab IAC dalam kerja sama dengan negara-negara lain, menyatakan bahwa China tetap menentang keras pengaruh paham garis keras dari luar. Sebagai langkah kerja sama dengan pemerintah China dalam hal pengembangan bahasa Mandarin dan budaya China.

Kemajuan ekonomi China dan Korea Selatan setidaknya memberikan pelajaran berharga, terhadap pilihan strategi pembangunan ekonomi yang menjadikan industrialisasi sebagai salah satu pilar, yang berkonstribusi memacu tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto China yang mencapai 10 persen setiap tahunnya dengan pertumbuhan industrinya mencapai 17 persen.